Deathmetal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis.Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt dipopuler kan pada akhir 80an ) atau geraman maut (death
CannibalCorpse, pemimpin death metal sejak 1988, meraih penghargaan metal klasik ekstrim dengan "Make Them Suffer." Selalu dalam performa terbaiknya saat brutal tanpa malu-malu, lagu menonjol Corpse dari Kill adalah puncak death metal abad ke-21. Lamb of God, "Walk With Me in Hell" (2006)
Lagubernuansa Afrobeat dengan dentuman perkusi yang tampaknya mustahil tidak membuat badan DMC, nyonk, loteng musik, band, play in Sunday, Tipe-X, orind, BigBang, jiexpo, Persija, Sukabumi, Angel of death, dcdc, lagu Terbaru dari Dekat
KUMPULANLAGU - LAGU GOTHIC METAL INDONESIA BERANDA | DAFTAR BAND | BIOGRAFI Cara Download Lagu; Berita Terbaru; Cari Gambar; Video XXX; BLOG SENIOR. My YouTube Video. black metal (66) blackened death metal (2) brutal death metal (29) death grind (4) death metal (120) female metal (22) folk metal (1) grindcore (16) groove metal (11
TechnicalDeath/Black Metal Band, New Album Coming 2016, More Links And Info Below & Thanks For Watching .FACEBOOK -
Terbaru Area Pasar Malam Favorit Pengunjung Jakarta Fair Jakarta Fair Gelar Program CSR Peduli Anak Bersama Miss JFK Roadtrip to Antarctica kembali Keluarin Lagu baru berjudul "Affectionate Affair" Extreme Decay Siapkan Showcase Spesial..! Tulus Fix di Panggung Utama Jakarta Fair
ï»żBegitujuga yang dilakukan oleh Ras Muhamad untuk lagu reggae Indonesia satu ini. Di tahun 2009 lalu, Ras Muhamad merilis sebuah lagu reggae Indonesia berjudul Crisis. Lagu ini merupakan sebuah ungkapan sudut pandang sang musisi terkait kondisi krisis ekonomi yang selalu menghantui kehidupan masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu.
LaguMetal Terbaik Indonesia 1. DEAD SQUAD - Horror Vision Dead squad adalah sebuah band technical deathmetal yang berisikan personil-personil yang sudah mempunyai mainstreem di ranah musik indonesia maupun musik bawah tanah, seperti stevie item "Andra & The Backbone" dan christhoper bolemeyer yang lebih di kenal coki "Netral" keduanya mengisi posisi di guitar lalu ada bonsquad "ex-Tengkorak
KtOb5oK. - Tentunya lo akan setuju kalo masa pandemi seperti ini kerap dikaitkan dengan aura kegelapan lewat banyaknya berita berkabung di dua tahun terakhir, tetapi nggak menyurutkan sejumlah band death metal Indonesia untuk rilis album! Yap, fase jengah nan depresif malah semakin memantik kreativitas dan produktivitas para kreator lagu untuk menciptakan karya yang optimal. Nggak cuma band death metal Indonesia aja. Mungkin udah ada puluhan hingga ratusan single mandiri, kolaboratif, yang hadir dari para musisi-musisi jagoan. Tentu ini juga belum termasuk hadirnya grup atau solis baru yang muncul dengan kesegarannya. Ngomong-ngomong soal death metal, HAI sempat menelisik lima unsur pada musik metal di Indonesia yang nggak akan pernah kehilangan marwahnya. Baca Juga 5 Alasan Utama Kenapa Metal Nggak Akan Pernah Mati di Indonesia Untuk membedah lebih dalam tentang hal tersebut, ada satu varian di musik metal yang secara khusus menjadi primadona di Indonesia dalam waktu yang sangat lama. Yap, tentu saja death metal adalah jawabannya. Selain menjadi favorit para metalhead Indonesia karena musiknya yang beringas, padat, dan berisi, death metal menjadi varian metal yang memiliki spektrum luas dari segi lirikal. Grup musik death metal kerap menaruh perhatian lebih pada kondisi sosial, politik, ekonomi, nihilisme, hingga kejahatan perang, darah dan bagian tubuh menjijikkan, serta tentu saja kematian. Masa pandemi Covid-19 pastinya mencakup semua hal tersebut dan memberikan banyak inspirasi bagi band-band death metal Indonesia yang dikenal sangat berkualitas. Oleh karena itu, HAI memilih 10 album death metal Indonesia yang rilis, atau malah hadir berkat campur tangan pandemi. Simak daftarnya di bawah. Baca Juga Cerita Metallica dan Slayer yang Sering Saling Intip untuk Bandingkan Siapa yang Lebih Metal 1. Exhumation - Eleventh Formulae Pulverised Records, 2020 Facebook/Exhumation Exhumation Album milik band Yogyakarta ini muncul tepat sebulan 28/02/20 sebelum Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020. Sedari awal terbentuk pada 2008, Exhumation selalu berhasil mendobrak citra death metal Indonesia yang kental dengan aura brutal death metal yang serba cepat dan rapat. Kehadiran album ini pun makin melanggengkan nama Exhumation sebagai grup musik death metal paripurna lewat sajian old-school death metal yang mereka mainkan. Mewah, klasik, dan jauh dari kata rumit adalah hal yang dapat dikaitkan dengan 'Eleventh Formulae'. Rilisan metal terbaik pilihan HAI sejauh ini di masa pandemi. Cocok untuk penggemar band proto death metal macam Possessed, Death, Obituary, ataupun Morbid Angel. 2. Disintegration - Prahara Brutal Mind, 2020 Facebook/Disintegration Disintegration Album ini hadir untuk menegaskan kalo Kediri adalah tanah suci untuk death metal yang sangat berbahaya. Terbentuk kecamatan Pare, Kediri sejak 2016 lalu, Disintegration berhasil menelurkan debut albumnya tanpa tedeng aling-aling. Blast beat cepat teratur, riff gitar yang juga serba cepat dari band ini akan mengingatkan kita akan era-era awal dari Deeds of Flesh ataupun Goregasm. 3. Death Vomit - Dominion Over Creation Demented Mind, 2020 Dok. Death Vomit Death Vomit Sangat nggak sopan rasanya kalo album milik sesepuh death metal Yogyakarta nggak masuk dalam list ini. Tapi bukan karena ketidak enakan itu doang sih fren. Pasalnya, materi album yang dirilis tepat dengan usia seperempat abad dari Sofyan Hadi dkk ini bener-bener mengubah warna baru dari ciri khas Death Vomit sebelumnya. Masih bermain di ranah old-school death metal, eksplorasi yang dimainkan pada album ini terasa lebih kompleks tanpa perlu bertele-tele. Elemen Deicide, Cannibal Corpse, ataupun Kataklysm terasa jelas di album para legenda hidup metal Indonesia ini. 4. Immense - Torture Banished Brutal Mind, 2021 Facebook/Immense Immense Trio asal Jakarta yang berdiri sejak 2009 ini membuka awal tahun 2021 dengan sajian yang benar-benar menampik. Album 'Torture Banished' yang sangat intens ini memberikan kebrutalan maksimal dari kemurnian band death metal Indonesia. Penuh kesederhanaan dalam segi pemasaran, namun materi album ini akan siap untuk membobardir kalian menuju era death metal yang kaya. Cocok untuk penggemar blast beat rapat dan teknik growl memukau a la Beheaded atau Disavowed. 5. Carnivored - Labirin Lawless, 2021 Facebook/Carnivored Carnivored Album ini adalah bukti jika death metal sangat jauh dari kesan prinsip khas puritan dari abang-abangan latem metal yang gitu-gitu doang. Band asal Pamulang ini mendobrak batas materi death metal yang rumit, serumit judulnya, 'Labirin' yang rilis pada 28 Januari 2021. Nggak hanya bermain-main di ranah poliritmik yang dominan, tatanan suara di album ini juga sangat mewah yang semakin kebengisan death metal milik Carnivored menjadi sangat patut disegani. Ketukan ganjil khas djent a la Meshuggah atau Born Osiris terdengar jelas di sini, meski bagi HAI, materi milik Carnivored di 'Labirin' terasa lebih bengis. 6. Detritivor - Scattered Remnants Brutal Mind, 2021 Facebook/Detritivor Detritivor Album ini hadir dengan penuh amarah di tengah ketidakpastian penanganan pandemi yang melanda di Indonesia. Bertepatan dengan hari - yang seharusnya - penuh kasih sayang, 14 Februari 2021 justru menjadi momen bagi Detritivor untuk meluapkan energi penuh murka. Lahir dan terbentuk di Yogyakarta nampaknya membuat para personel Detritivor menyerap old-school death metal menjadi acuan utamanya. Blast beat klasik dengan riff gitar cepat a la band death metal Florida seperti Malevolent Creation ataupun Cannibal Corpse tentu adalah band yang mereka serap untuk melahirkan album ini. 7. Viscral - Entrance into Terrifying Imagery Blackandje, 2021 Facebook/Viscral Viscral Sejak debut album yang mengejutkan dan memukau banyak metalhead Indonesia yang dirilis oleh Rottrevore Records pada setengah dekade lalu, Viscral mendapuk peran dan tanggung jawab penting sebagai penerus tonggak death metal di Indonesia. Album baru Viscral kini pun lahir dengan warna baru yang nggak melulu berisi sajian rapat, namun tetap terdengar kuat dan menggelegar. Kombinasi dan perkahwinan antar elemen death metal dicoba oleh band asal Bekasi ini dengan tetap memelihara guttural style pada vokalnya. Album ini mengingatkan HAI pada Dying Fetus dan juga Cerebral Bore dari segi materi dan produksinya. Sadis dan berisi. 8. Perverted Dexterity - Alacrity for Contemptuous Dissonance Brutal Mind, 2021 Facebook/Perverted Dexterity Januaryo Hardy aka Perverted Dexterity Mendengarkan album ini akan membawa lo ke ruang imajinasi saat kalian sedang menuntaskan hajat di toilet umum dan tanpa disadari tekanan air di semburan bidetnya keluar dengan sekencang-kencangnya. Perih, namun tetap nikmat karena harus dilakukan. Akan sangat gila kalo harus mengingat bahwa Perverted Dexterity adalah proyek mandiri dari seorang Januaryo Hardy, sosok pemuda Bekasi yang haus akan kekejaman dalam meramu sebuah nada. Seluruh pakem death metal yang pernah ada bener-bener "diacak-acak" oleh Ryo untuk album solonya ini. Disonansi nada a la Disentomb ataupun Gorgust yang dihadirkan oleh Ryo dan rekan kolaboratifnya menambah kesan kalo death metal Indonesia nggak akan pernah kekurangan sosok berbahaya. 9. Gerogot - Heading To Eternal Brutal Mind, 2021 Facebook/Gerogot Gerogot Album ini menjadi perwakilan mutakhir bagi brutal death metal asal Surabaya yang penuh dengan ciri khas, melanjutkan era Brutal Torture, Fear Inside, ataupun Jagal. Brutal death metal klasik penuh dengan blasting dan sayatan riff gitar tebal nan tajam adalah bumbu utama dari album kedua Gerogot ini. Kesan agresif khas arek Suroboyo nampaknya bener-bener mereka patenkan melalui album ini dengan pengaruh dari band-band brutal death metal Belanda di era 1990-an seperti Disavowed ataupun Severe Torture. 10. Devoured - The Curse of Sabda Palon Sadist Records, 2021 Dok. Devoured Devoured Sebuah pembuktian kalo Yogyakarta adalah gudang peluru death metal klasik dengan amunisi yang sangat tajam seperti Devoured di album terbarunya ini. Band yang memiliki image serba kejam, gelap, dan brutal ini terhitung sangatlah produktif. Meskipun kerap mengalami bongkar pasang personel sejak terbentuk 1998 lalu, Devoured selalu rajin mengeluarkan rilisan-rilisan teranyar mereka dari tahun ke tahun. Buat para penggemar Six Feet Under, Deicide, atau Vital Remains, kalian akan dengan mudah melahap sajian kelam terbaru dari Devoured ini. Baca Juga Kalo Trio BSD Burgerkill, Seringai, DeadSquad Turun Tahta, Kira-kira Siapa Band Metal yang Gantiin? Secara ironis namun juga menggelitik, masa kegelapan yang dibawa oleh pandemi Covid-19 pun diubah menjadi sebuah renaissance bagi band-band death metal di tanah air. Dengan hadirnya 10 album death metal Indonesia era pandemi yang penuh dengan racauan kelam nan bengis dari band-band di atas, sudah dipastikan kalo Indonesia tetap pada posisi pivot sebagai produsen band metal berkualitas - terutama di ranah death metal. Mana nih yang jadi favorit lo? PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Children of Bodom, âEverytime I Dieâ 2000 â 35 Lagu Metal Terbaik Abad 2000 â 2007. Dengan tempo yang lebih lambat dari Children of Bodom yang berkobar dan ultra-teknis, âEverytime I Dieâ terasa berbeda dari lagu lain dalam diskografi band Finlandia itu. Solo gila adalah bagian penting dari musik Children of Bodom, tetapi kerja gitar dan keyboard dalam âEverytime I Dieâ lebih dalam dari pada musik Bodom shred normal. Ini adalah lagu kunci untuk Bodom, dan pendengaran penting untuk metal abad ke-21. Disturbed, âDown With the Sicknessâ 2000 Sesuatu yang primitif sedang dibangun di Midwest dan dengan âooh-wah-ah-ah,â tiba-tiba semua orang tahu siapa yang Terganggu. âDown With the Sicknessâ sebenarnya adalah single kedua dari album debut band yang sangat sukses The Sickness. Lagu ini berhubungan dengan subjek pelecehan dan penyerahan kemerdekaan. âDown With the Sicknessâ akan menempati posisi No. 5 di radio Mainstream Rock, No. 8 di tangga lagu Alternative Airplay dan tetap menjadi salah satu lagu band paling populer dalam konser. Iron Maiden, âThe Wicker Manâ 2000 Setelah periode 90-an yang penuh gejolak, saham Iron Maiden dengan cepat naik begitu mereka bersatu kembali dengan Bruce Dickinson dan Adrian Smith mereka mempertahankan pengganti Smith, Janick Gers, memberi mereka serangan tiga gitar. Dengan lineup klasik dipulihkan, penggemar bertanya-tanya bagaimana materi baru mereka akan bertahan dengan klasik mereka. âSangat baikâ adalah jawabannya, sebagaimana dibuktikan oleh single utama Brave New World, âThe Wicker Manâ. Punchy dan penuh dengan melodi, lagu ini adalah percikan ke tong mesiu yang telah mencengangkan Iron Maiden di abad ke-21. HIM, âRight Here in My Armsâ 2000 DIA adalah bagian dari MTV di awal 2000-an, naik ke arus utama bersama Jackass dan acara lelucon apa pun yang menampilkan Bam Margera. Intinya, Ville Valo adalah bintang rock klasik pada masa itu, dengan setiap rotasi âRight Here in My Armsâ mengubah gadis menjadi bubur. Love metal merek HIM masih bertahan dengan gemilang hingga hari ini, dan tidak hanya sebagai bagian dari nostalgia milenial MTV. In Flames, âPinball Mapâ 2000 Colony mengisyaratkan perubahan pasang surut untuk Swedenâs In Flames hanya satu tahun sebelumnya. Di album tahun 2000 ini, band melakukan hal yang tak terkatakan â terkesiap! â nyanyian bersih yang menonjol! Sungguh, itu tidak sesat, tapi Jesterhead sekolah lama tidak akan pernah melihatnya seperti itu. Itu adalah kekalahan mereka â âPinball Mapâ terutama mewakili band yang sudah melampaui batas yang bertujuan untuk memperluas suara mereka lebih jauh. Dan itu berhasil. Mudvayne, âDigâ 2000 brbr DENG memberikan kehidupan ketiga âDigâ Mudvayne â kehidupan keduanya adalah âTeriakan Metal Paling Brutal 2012â â di akhir tahun 2010-an, memperkenalkan generasi baru penggemar ke lagu nu-metal. Meskipun genre ini berkurang pada tahun 2000, Mudvayneâs 50 hit nu-metal dengan tembakan di lengan, memberikan metalhead sesuatu untuk menghancurkan rumah mereka di awal milenium baru. Pantera, âRevolution Is My Nameâ 2000 Meskipun sebagian besar dikenal untuk pekerjaan mereka di dunia metal, Pantera dipeluk oleh radio rock di akhir perjalanan mereka, karena âRevolution Is My Nameâ dari album Reinventing the Steel mengudara. Lagu ini menjadi lagu charting tertinggi kedua mereka di radio pada saat itu, mencapai No. 28 di chart Mainstream Rock, tetapi penggemar Pantera mungkin tidak bisa kurang peduli tentang statistik radio dan hanya ingin memutarnya dan merasakan alurnya. Pantera klasik. Converge, âConcubineâ 2001 2001 adalah tahun yang sangat penting bagi metal, tetapi ketika System of a Down, Tool dan Slipknot mendefinisikan musik populer, Converge telah menaklukkan dunia bawah tanah dengan ikon Jane Doe. Duo potongan pembuka album berbaur satu sama lain dengan indah untuk menciptakan pusaran kekerasan audio, mendorong metal ekstrem ke tempat-tempat liar, menjijikkan, dan puitis. Kreator, âViolent Revolutionâ 2001 Dengan datangnya milenium baru, muncullah kebangkitan film-film hebat tahun 80-an. Tahun 90-an adalah masa percobaan untuk thrash, meskipun Kreator bernasib cukup baik dalam eksperimen mereka, tetapi tahun 2001 menandai penemuan kembali Kreator sebagai unit thrash melodi. Meskipun pendekatan mereka yang sembrono dan tidak biasa selama beberapa dekade telah berlalu, muncullah suara segar yang masih mempertahankan tepi mendalam Kreator yang mengecam pemisahan kelas sebagai salah satu tindakan paling agresif dalam genre tersebut. âRevolusi Kekerasanâ telah digembar-gemborkan sebagai salah satu lagu grup Jerman yang paling dicintai. Opeth, âBlackwater Parkâ 2001 Ramuan vital Opeth tentang kebrutalan, perkembangan, dan keindahan mencapai puncaknya di tahun 2000-an dengan Blackwater Park. Meskipun Opeth sudah ahli dalam membuat terobosan baru pada pergantian milenium, penggabungan banyak kekuatan band dapat ditemukan dalam judul lagu album 2001. Pig Destroyer, âPiss Angelâ 2001 âPiss Angelâ menghadirkan getaran seperti Pantera dalam karya gitar Scott Hull bersama dengan pukulan drum dan vokal, yang mana Pig Destroyer telah menyerang penggemar mereka selama beberapa dekade. Setelah mendengarkan seluruh album Prowler in the Yard untuk pertama kalinya, Anda akan merasa seperti Anda telah diinjak secara sonik ke bumi, dan âPiss Angelâ membawa salah satu hasil akhir terkuat ke album dalam sejarah berat. Baca Juga 5 Band Rock Lawas Terbaik Sepanjang Masa layer, âDiscipleâ 2001 âDiscipleâ adalah pilihan kami untuk lagu terbesar abad ke-21 Slayer. Lirik Kerry King sangat kejam di sepanjang pemotongan, menyerang agama terorganisir dengan penistaan ââtanpa henti. Meskipun Tom Araya beragama Katolik, Anda tidak akan tahu dengan penyampaian vokalnya yang tajam di âMuridâ. Itu adalah pembedahan utama Slayer tentang agama dan penolakan terhadap semua hal yang suci. System of a Down, âChop Suey!â 2001 System of a Down menangani niat bunuh diri dengan cara mereka sendiri, yang tak ada bandingannya dengan mega-hit yang tidak terduga ini, yang berhasil meskipun ditarik dari banyak daftar putar stasiun radio setelah 9/11. Kata-katanya, menurut gitaris Daron Malakian, pertimbangkan bagaimana orang sering didefinisikan berdasarkan cara mereka meninggal â mis. melalui overdosis obat, bunuh diri, dan ketidakadilan proses berpikir ini. Secara musikal, serangan panik lagu tersebut sama sekali tidak mempersiapkan pendengar untuk kesimpulan indah yang diiringi piano, sehingga menambah efek lagu yang kuat dan mengganggu. Tool, âLateralusâ 2001 Ada dua hal yang akan selalu sama di setiap bahasa musik dan matematika. âLateralusâ adalah karya musik yang brilian dan matematis yang direkayasa dengan cerdik setelah deret Fibonacci, menghasilkan beberapa tanda tangan waktu dan pola lirik yang sangat menarik. Dan seperti model spiral deret Fibonacci, âLateralusâ adalah crescendo spiral dari puncak dan lembah trippy yang membawa pendengar pada pusaran angin perjalanan artistik yang intens. Jika ada lagu Alat klasik yang benar-benar mewujudkan kemampuan kreatif dan musisi kolektif band, inilah salah satunya. Hatebreed, âI Will Be Heardâ 2002 Lima tahun setelah peluncuran debut Satisfaction Is the Death of Desire yang inovatif, para konsituen hardcore Connecticut Hatebreed membalas dengan ketekunan yang menentukan karier. Paus PMA sikap mental positif Jamey Jasta berperan sebagai megafon bagi yang tertindas, mendesak mereka untuk memotong omong kosong dan membuat kehadiran mereka diketahui di âI Will Be Heard.â Korn, âHere To Stayâ 2002 Korn mendominasi tahun 90-an, sebagian besar dipandang sebagai arsitek nu-metal, meskipun definisi musik itu dengan cepat menyelimuti band mana pun dengan gitar yang terdistorsi dan elemen rap / hip-hop pada musik mereka. Tetap kuat dalam dekade baru merupakan tantangan yang dihadapi setiap band, tetapi, dengan pernyataan mereka sendiri, Korn adalah âHere to Stayâ saat mereka mengeluarkan album hit kelima berturut-turut. Lacuna Coil, âHeavenâs a Lieâ 2002 Lacuna Coil membantu menentukan lanskap metal simfoni abad ke-21, merilis single besar Comalies âHeavenâs a Lieâ pada tahun 2002. Vokalis Cristina Scabbia sangat penting dalam membantu wanita menerobos langit-langit kaca metal saat Lacuna Coil menciptakan musik berat yang cukup cocok untuk penonton arus utama , tapi cukup berat bagi mereka yang memiliki logam di tulangnya. As I Lay Dying, â94 Hoursâ 2003 Tidak diragukan lagi, â94 Hoursâ adalah sound dari metalcore awal tahun 2000-an. Secara struktural sederhana, lagu As I Lay Dying sangat penting untuk subgenre yang sedang berkembang, menggunakan gitar pull-off yang sangat terdistorsi, breakdowns, bagian drum tendangan ganda dan vokal parau yang tersisa dari death metal. Pengaruh AILD dan â94 Hoursâ tidak terbantahkan dan masih hidup sebagai kapsul waktu metalcore. Avenged Sevenfold, âUnholy Confessionsâ 2003 Dengan Waking the Fallen, Avenged Sevenfold menetapkan titik peluncuran mereka untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar daripada band awal tahun 2000-an mana pun yang mengangkangi dunia emo / metalcore. âUnholy Confessionsâ menjadi lagu sirene mereka, memadukan bait dan chorus yang menarik dengan gitar âintiâ bersudut bekerja lebih teknis daripada kebanyakan. Dimmu Borgir, âProgenies of the Great Apocalypseâ 2003 Dengan orkestra menakjubkan dan epik yang ditulis oleh Mustis mantan anggota Dimmu Borgir dan dilakukan oleh Prague Philharmonic Orchestra, âProgenies of the Great Apocalypseâ mungkin adalah lagu black metal yang paling banyak dimainkan pada tahun 2000-an. Dirilis pada album landmark band tahun 2003, Death Cult Armageddon, âProgeniesâ telah ditampilkan di berbagai soundtrack dan menampilkan vokal tamu oleh vokalis Immortal Abbath. Meskipun banyak puritan black metal telah menolak Dimmu Borgir, âProgeniesâ adalah trek yang luar biasa Type O Negative, âI Donât Wanna Be Meâ 2003 Oh, Pete Steele, kami sangat merindukanmu. Selalu sarkastik, Manusia Hijauâ Tipe O Negatif menyalurkan energi negatif itu ke dalam selai bernyanyi yang meriah dan ceria. Tak tertahankan dalam segala hal, goth-punk-power-pop corker ini dengan mudah menyaingi lagu-lagu paling klasik milik band âBlack No. 1,â âChristian Woman,â âLove You to Deathâ dan merupakan twist yang menyegarkan setelah malapetaka tertentu , World Coming Down yang sakit, yang keluar empat tahun sebelumnya. Kalau saja kamu sekarang tahu berapa banyak orang yang ingin menjadi kamu, Pete. Baca Juga Sejarah Singkat Perjalanan Band Legend âThe Beatlesâ Killswitch Engage, âThe End of Heartacheâ 2004 Killswitch Engage mendefinisikan subgenre melodi metalcore dengan klasik yang bonafid di Alive or Just Breathing tahun 2002. Dan kemudian penyanyi mereka, Jesse Leach, memberikan jaminan dengan sedikit peringatan, membuat masa depan mereka diragukan. Untungnya, Killswitch dengan cepat pulih sebagai entitas tur dengan vokalis baru Howard Jones. Mereka membuktikan bahwa mereka bukanlah kebetulan, dan pada kenyataannya mereka adalah pemimpin sejati dari band metal Amerika generasi berikutnya di album mereka berikutnya, The End of Heartache, yang lagu utamanya menjadi sorotan LP. Mastodon, âBlood and Thunderâ 2004 âSaya pikir seseorang mencoba membunuh saya!â Mastodon adalah salah satu band metal definitif tahun 2000-an. Terlepas dari kekayaan materi mereka, lagu yang memungkinkan band ini meledak menjadi legenda modern adalah âBlood and Thunder.â Dirilis pada album tahun 2004 Leviathan dan dipimpin oleh riff kolosal, âBlood and Thunderâ sudah abadi di benak para metalhead. Necrophagist, âStabwoundâ 2004 Tidak, kami tidak tahu kapan Necrophagist akan merilis album baru. Meskipun demikian, rilisan tunggal band ini pada tahun 2000-an, Epitaph, dijejali dengan emas technical death metal. âStabwoundâ telah menjadi lagu Necrophagist klasik dan puncak kematian teknologi modern sejak dirilis, dengan beberapa karya gitar paling eargasmik di tahun 2000-an. Nightwish, âNemoâ 2004 Pentingnya Nightwish dan era Tarja Turunen band tidak dapat diremehkan. Ada beberapa aksi metal yang sepopuler tahun 2000-an, dengan âNemoâ tetap menjadi andalan metal modern hingga hari ini. Band ini mewakili puncak mutlak dari symphonic metal, terlepas dari siapa yang menyanyi, tapi Once di tahun 2004 tidak diragukan lagi adalah rekor genre yang paling penting. Slipknot, âDualityâ 2004 Setelah dua rekaman pertama mereka, para anggota Slipknot mengambil cuti untuk mengeksplorasi usaha lain dan banyak yang menduga itu adalah bubarnya band. Slipknot membungkam semua rumor ketika mereka merilis âDualityâ dan video musik yang menyertainya. Hampir dalam semalam terlihat jelas bahwa Slipknot ada di sini untuk tinggal, mereka akan menjadi makhluk sialan terbesar di luar sana dan akan seperti itu untuk waktu yang lama. Arch Enemy, âNemesisâ 2005 Salah satu lagu death metal yang sangat langka, âNemesisâ adalah rager antemik yang mengibarkan bendera pantang menyerah saat ribuan tentara metal bersiap untuk menyerang. Fret-melter 2005 ini berasal dari Arch Enemyâs Doomsday Machine, yang kemudian mereka dukung di Amerika Serikat dengan slot yang didambakan di jajaran Ozzfest. Bullet for My Valentine, âTears Donât Fallâ 2005 Orang mungkin lupa betapa dahsyatnya lagu ini di masa lalu. Dengan The Poison, Bullet for My Valentine dengan kuat dinyatakan sebagai band metal besar Inggris berikutnya, mirip dengan bagaimana Trivium dielu-elukan di Amerika Serikat. âTears Donât Fallâ menjembatani kesenjangan antara musik scene dan metal resmi, menciptakan badai yang sempurna untuk pertengahan tahun 2000-an. DragonForce, âThrough the Fire and Flamesâ 2005 DragonForce berhutang cukup banyak pada franchise video game Guitar Hero dan latihan tak kenal lelah untuk mendapatkan ini dengan sangat cepat dalam bermain gitar. âThrough the Fire and Flamesâ menjadi fenomena viral di antara para gamer yang mengagumi duel solo secepat kilat yang hadir dalam karya power metal berdurasi tujuh menit yang memukau ini. Subset metal ini memiliki hubungan singkat dengan popularitas di Amerika Serikat dan lagu Inhuman Rampage ini memastikan warisan power metal tidak hilang pada generasi penggemar metal yang akan datang. Dream Theater, âOctavariumâ 2005 âOctavariumâ adalah permata mahkota Dream Theater abad ke-21. Trek 24 menit yang sangat progresif ini merupakan kolaborasi antara John Petrucci, James LaBrie, dan Mike Portnoy, dan menampilkan lanskap luas tempat Dream Theater dapat berkembang. Bagaimana sebuah band mulai menggubah lagu seperti âOctavariumâ? Mengungkap kumparan prog itu masih membuat penggemar gila. Gojira, âFlying Whalesâ 2005 Sulit untuk menulis lagu yang begitu bagus hingga menjadi meme, tetapi âFlying Whalesâ yang sangat penting dari Gojira telah membantu menentukan band metal Prancis selama 15 tahun. Memanfaatkan salah satu riff dan breakdown terbaik abad ini, âFlying Whalesâ menjadi lebih ikonik seiring berlalunya waktu, memperluas batas pencapaian band metal tanpa vokal yang bersih atau solo gitar yang mencolok. Trivium, âPull Harder on the Strings of Your Martyrâ 2005 Trivium meledak ke dalam kesadaran kolektif para metalhead dengan film full-length 2005 mereka, Ascendancy. Seiring dengan kesuksesan rekaman itu, muncullah lagu landasan âTarik Lebih Keras di String Martir Anda,â yang memerinci seorang tiran jahat; orang yang bisa membunuh dan menghancurkan begitu saja. Cannibal Corpse, âMake Them Sufferâ 2006 Cannibal Corpse, pemimpin death metal sejak 1988, meraih penghargaan metal klasik ekstrim dengan âMake Them Suffer.â Selalu dalam performa terbaiknya saat brutal tanpa malu-malu, lagu menonjol Corpse dari Kill adalah puncak death metal abad ke-21. Lamb of God, âWalk With Me in Hellâ 2006 Segala sesuatu tentang âWalk With Me in Hellâ sangat menghancurkan. Itu adalah tanda tangan LOG yang sebenarnya dan lapisan demi lapisan ketegangan lagu itu melompat keluar dari pengeras suara, menyebabkan semacam headbanging yang membuat Anda mengalami pembuluh darah yang rusak di leher dan migrain yang parah. Randy Blythe terdengar seperti dia memanjat perut Hades untuk meludahkan racun liris ⊠tepat ke telingamu. The Black Dahlia Murder, âWhat a Terrible Night to Have a Curseâ 2007 The Black Dahlia Murder menunjukkan janji besar atas dua rekaman pertama mereka, tapi pada Nocturnal 2007 band yang berbasis di Michigan itu mengklaim mahkota death metal abad ke-21. âMalam yang Mengerikan untuk Memiliki Kutukanâ telah lama berdiri sebagai lagu mereka yang paling populer dan untuk alasan yang bagus â ini adalah prasmanan kebrutalan dengan teknik bedah, alur yang tidak rata, dan melodi yang apik. Hei Trevor Strnad, hanya ingin tahu⊠menurutmu malam apa yang baik untuk dikepung oleh kutukan? Meminta teman! Continue Reading
Dengan konsep lebih segar dibanding rilisan terakhir, yakni album âKarnaval Genosidaâ 2018, kini unit cadas asal Bandung, Jawa Barat kembali menggeliat lewat lontaran satu karya rilisan tunggal terbaru bertajuk âObituariumâ. Aransemen serta temanya masih memiliki benang merah dengan lagu-lagu di album sebelumnya, tapi teknik dan warna vokal di âObituariumâ lebih berat. âProgresi musiknya masih banyak Masih dari kemasan album penuh âVictims of Deceptionâ yang mereka lepasliarkan tahun lalu, kembali unit death metal asal Surabaya, Jawa Timur ini melepas video musik terbaru, untuk salah satu lagunya yang bertajuk âDeath Comes To Youâ. Sebelumnya, rangkaian promo juga sudah dibuka oleh Instigates lewat peluncuran format video audio untuk lagu âChain of Paradigmâ serta Melewati satu dekade sejak melepas album pertama, âThe Dark Path of Human Lifeâ, unit melodic death metal asal Tangerang ini kini merasakan pendewasaan dalam bermusik yang jauh lebih baik. Apalagi dengan bergabungnya personel baru yang turut menancapkan andil dalam peramuan musiknya, Sepatuara pun siap mengayunkan kapak musikalnya yang terbaru lewat sebuah album penuh. Di era Ini kabar yang paling menggegerkan skena musik rock minggu ini. Tanpa sinyal peringatan, sebuah lagu rilisan tunggal terbaru tiba-tiba melesat dari kubu pahlawan emo asal New Jersey, MY CHEMICAL ROMANCE. Lagu itu bertajuk âThe Foundations Of Decayâ, dan merupakan karya rekaman pertama band itu yang dirilis resmi sejak 2014 silam. Album terakhir My Chemical Romance Satu lagi gerombolan cadas asal Malang, Jawa Timur merangsek skena lewat persembahan amunisi death metal dengan sentuhan melodic dan groove metal. Blastphemy menyebut sebagian besar injeksi energinya datang dari band-band lantang dunia seperti The Black Dahlia Murder, Lamb of God, Obscura, Arch Enemy hingga At the Gates. Dan walaupun baru dibentuk pada 2020 lalu, namun Empat hari lalu, pendekar modern metal asal Jakarta Selatan ini akhirnya melampiaskan video musik untuk single terbaru mereka yang bertajuk âSolaceâ. Menyusul versi audionya yang sudah diluncurkan lebih dahulu pada akhir Juni 2021. Kenapa baru sekarang merilis versi video musiknya? Straightout punya alasan tersendiri. Menurut gitaris sekaligus motor utama band ini, Firman Pipinxâ Fitrianto, karena âPerjuangan harus jalan terus, support dari teman-teman juga menginginkan Burgerkill jangan sampai bubar!â Demikian cetusan optimistis dari Agung Ridho Widhiatmoko Agung Hellfrog, gitaris Burgerkill, saat dihubungi MUSIKERAS via sambungan telepon. Tekad itu telah dibuktikan lewat peluncuran single terbaru bertajuk âRoar of Chaosâ semalam, yang sekaligus menjadi momen peresmian formasi terbaru unit cadas legendaris berbasis Setelah empat tahun dalam kekosongan, akhirnya ARCH ENEMY, unit cadas yang diperkuat musisi asal Swedia, Kanada dan AS ini melepas karya rekaman baru. Sebuah single bertajuk âDeceiver, Deceiverâ yang telah diperdengarkan sejak dua hari lalu. Walaupun pada 18 Januari 2019 lalu Arch Enemy sempat merilis album âCovered in Bloodâ, namun karya rekaman tersebut hanyalah sebuah Usai mengisi kekosongan masa pandemi lewat rilisan album rekaman konser bertajuk âAlive in Melbourneâ pada 20 November 2020 lalu, unit progessive metalcore asal Ukrania, JINJER akhirnya melampiaskan sebuah album penuh yang beramunisikan 11 komposisi terbaru mereka. Judulnya âWallflowersâ, dan sudah diedarkan sejak 27 Agustus lalu via Napalm Records. Karya album studio keempat Jinjer tersebut kembali Lelah menanti pandemi yang tak kunjung selesai, formasi terbaru unit cadas asal Jakarta Selatan ini akhirnya memilih merampungkan dan merilis single terbarunya, âSolaceâ yang sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, Joox dan Deezer sejak 30 Juni 2021 lalu. âSolaceâ, menurut tuturan Straightout kepada MUSIKERAS, sebenarnya sudah direkam untuk dimatangkan secara Pergulatan sengit dengan berbagai dinamika dan cerita di baliknya, yang dijalani Holykillers selama tiga tahun, akhirnya berujung kepuasan. Album debut mereka yang bertajuk âSqualorâ kini telah diletupkan secara resmi pada 23 April 2021 lalu. âSqualorâ menjadi sebuah momentum yang sangat berarti bagi band metalcore asal Tangerang ini. âIni salah satu goals kami dalam berkomitmen dan Oleh mudya_mustamin . Sebenarnya awal Desember 2020 lalu, Alexi Wild Childâ Laiho baru saja menandatangani kesepakatan kontrak rekaman dengan label rekaman barunya, Napalm Records. Beberapa hari setelah ia merampungkan proses rekaman album debut bersama Bodom After Midnight, band barunya setelah Children of Bodom bubar pada 2019 lalu. Tapi nasib berkata lain. Minggu lalu, vokalis dan Dengan modal suara baru di lini vokal, akhirnya unit melodic death metal asal Cianjur, Jawa Barat ini kembali menunjukkan kecadasannya di skena musik keras. Hegemony of God menjajal formasi barunya â yang kini diperkuat oleh Rizky Dalang vokal, Lucky Avrillia gitar, Rey Prayoga gitar, Bintang Pratama bass dan Ilham Iamâ Badru dram â lewat single Walau baru dibentuk pada pertengahan 2018 lalu, tapi unit cadas asal Malang, Jawa Timur ini bisa dibilang langsung tancap gas dalam hal kreativitas. Kini, mereka sudah mengantongi dua single berbahaya, yakni âUnbaptisedâ dan âHoly Warâ dan sudah mencanangkan meletupkan karya rekaman album tahun depan. âUnbaptisedâ yang menjadi pengalaman pertama mereka merekam lagu digarap para personelnya, Apa jadinya jika sebuah grup keras berpaham metalcore/melodic death metal mencoba bermain-main dengan elemen pop? Mungkin single terbaru dari Holykillers yang berjudul âSuarâ ini bisa jadi contoh. âKebetulan pada lagu ini membutuhkan treatment vokal clean, kami sedikit menambahkan referensi band-band pop Indonesia, salah satunya KLa Project, agar pemilihan nadanya terdengar pop tapi tetap cocok dengan Unit cadas yang disesaki muka lama dari skena metal Tanah Air ini semakin menancapkan identitasnya lewat album terbarunya. Bekerja sama dengan Playloud Records, Nectura telah mengibarkan judul provokatif âNarasi Penantang dari Lanskap yang Ditinggalkanâ, sebuah album penuh yang menorehkan eksplorasi berani Nectura, yang perlahan lepas dari zona nyaman mereka selama ini. Pengaruh kuat dari gaya Memasuki tahun baru 2020, unit metalcore/melodic death metal asal Tangerang ini kembali bergolak. Tepat 1 Februari lalu, band yang kini dihuni formasi Zethria Okka gitar, Mochamad Reza Adhansyah vokal, Stefanus Dicky bass dan Muhamad âEbyâ Febriyanto dram ini telah melepas single baru bertajuk âJenggalaâ. Perilisan versi digitalnya dilakukan serentak di beberapa platform audio serta video Memasuki bulan per bulan di 2019, unit modern death metal asal Magelang, Jawa Tengah ini telah mencoba sesuatu yang baru, yang agak berbeda dibanding konsep album debutnya, âSistematis Manipulasiâ 2017. Mereka menggodok materi baru dan kembali masuk dapur rekaman. Dan mendekati ujung tahun, lahirlah single terbaru, âLabellum Urbanâ yang resmi dilepas sejak 4 Desember lalu. Unit metalcore/melodic death metal asal Cianjur, Jawa Barat, Hegemony of God telah kehilangan vokalisnya, Hood Yudistira. Suatu hal yang dirasakan band sangat berat, apalagi setelah menjalani perjuangan bersama membesarkan band selama tujuh tahun. Sebagai penanda perpisahan dan apresiasi, personel yang tersisa, yakni Lucky Avrillia gitar, Rey Prayoga gitar, Bintang Alvaro bass dan Iam dram pun Holykillers, band asal Tangerang yang memainkan genre metalcore/melodic death metal akhirnya berancang-ancang merilis album dalam waktu dekat ini. Dan sebagai pembuka jalan, mereka baru saja meletuskan sebuah single ganas bertajuk âDogma inToleransiâ yang sudah bisa disaksikan video musiknya di kanal YouTube sejak 21 Mei 2019 lalu. Sebenarnya, rencana perilisan album sudah ditetapkan tahun lalu, namun Senjakala adalah salah satu unit cadas asal negara tetangga yang bakal ikut menggetarkan panggung Hammersonic Festival, di Pantai Carnaval, Ancol pada 22 Juli 2018 mendatang. Ini merupakan kedatangan kedua band asal Brunei tersebut, setelah sebelumnya turut memanaskan hajatan Noxa Fest pada 3 Desember 2017 lalu. Bagi para personel Senjakala, yakni Sam vokal, Mawie gitar, Yus Mari bersuka cita! Setelah beberapa lama diliputi ketidakpastian, akhirnya Revision Live sebagai penyelenggara pentas metal terbesar di Asia Tenggara, Hammersonic Festival mengumumkan headliner pertamanya. Kemarin, unit melodic death metal asal Swedia, In Flames disahkan sebagai salah satu band yang akan tampil pada 22 Juli 2018 mendatang. âJakarta Kami tak sabar untuk bertemu kalian semua di Sumber inspirasi pencarian nama untuk sebuah band terkadang sangat unik dan tanpa batas. Seperti yang dilakukan oleh unit cadas asal Bekasi ini. Saat dibentuk pada 2007 silam, mereka menamakan bandnya Vietnam Rose, sebuah wabah mematikan dari era perang Vietnam. Kini, lewat single âRhmes For The Insultâ, mereka siap menjadi wabah yang mematikan di ranah melodic Page navigationPrev 1 2 3 Next